Arsip Harian: Desember 17, 2015

“Kesempatan Berbahagia”

masak_istri

Ada Sebagian orang yang memandang geli setiap saya mengeluarkan kotak makan dari tas.  Kadang kotaknya bergambar Minnie Mouse dan warnanya merah jambu sih. Tapi, bukan tentang kotaknya. Saya lebih peduli sama isinya yang enaknya selangit,

Bagi sebagian orang kadang bikin pengeluaran mengirit, kerana da puluhan ribu rupiah yang bisa disisihkan mereka setiap harinya, karena enggak harus mampir ke restoran.

Seorang Ibu  pernah cerita kalau dulu beliau menikah tanpa kemampuan masak bawaan. “Naluri dan cinta yang mendoroNya”

Belasan tahun masa percobaan ratusan lembar halaman buku resep, puluhan tips hasil barter antar sanak famili memperluas wawasan kedapuran, semua ia lakukan  untuk mendapatkan keistimewaan masakan.

“Isi kotak bekal jadi sebentuk sayang yang diekspor dari ruang makan ke tempat manapun kita pergi. Ia dihabiskan dengan tuntas supaya kerepotan di dapur enggak berujung percuma. Alasannya, supaya ibu/ istri selalu semangat mengolah makanan dengan sepenuh hati. “Food for the body is not enough. There must be food for the soul”. Masakan rumah memuaskan jasmani dan rohani. Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health

“Seberapa penting baginya perempuan bisa memasak dan mengistimewakan hidangan untuk keluarganya”

Alasan simpelnya masakan yang dibuatnya rumah beririsan dengan banyak urusan: kebutuhan, perasaan, keuangan dan kesehatan. Mungkin sebagian berpandangan bahwa perempuan memang sebaiknya bisa masak untuk keluarganya. makna simple sebagai penyaluran kasih seorang ibu lewat masakan itu luar biasa berlimpah manfaatnya.

“Other things may change us, but we start and end with the family”. Masakan rumah jadi pembuka-penutup dari petualangan perut manapun karena sejatinya semua orang selalu memulai dan mengakhiri cerita dari tengah keluarga, tengah rumah, tengah meja makan. Dimulai dengan sarapan, diakhiri dengan makan malam.

Para perempuan punya kesempatan berbahagia dengan mengungkapkan kehangatan lewat makanan/masakan. Terlebih lagi, mereka lalu bisa bertumbuh jadi sosok ibu yang menyenangkan, istri yang membahagiakan, anak anak perempuan yang disayangi. Seperti halnya hadiah-hadiah berkesan yang datang dari sesuatu yang dibikin sendiri, kita tau kalau ada segenap ketulusan yang meresap di tiap suap masakan ibu/ Istri/ anak perempuan kesayangan.

“Enaknya beda..Soalnya ditaburi CINTA ^_^  ”